Minggu, 27 November 2016

Analisis PIECES dan SRS

Analisis PIECES Sistem Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

Analisis PIECES
Membangun sebuah Sistem Informasi Kepegawaian, terlebih dahulu
sistem baru itu layak atau tidak. Maka yang harus dilakaukan terlebih dahulu
adalah menganalisis kelayakan kinerja, informasi, ekonomi, kemanan sistem,
efisiensi dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis
(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari
analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya, dapat
menemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena biasanya yang muncul
dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala-gejala masalah atau
masalah yang bukan utama.

- Analisis Kinerja / Performance
1. Dalam sistem yang berjalan selama ini pengurusan administrasi
kenaikan pangkat dan pengusulan jabatan yang melibatkan rantai
birokrasi cukup panjang.
2. Sulitnya menulusuri informasi tetntang status berkas kenaikan pangkat
dan berkas penilaian Funsional untuk tenaga Funsional seperti Guru di
daerah.
3. Sulitya mengurutkan pangkat dari pangkat tertinggi sampai pangkat
terendah. 

- Analisis Informasi / Information 
Akurat: Dalam pendataan pegawai sering kali terjadi kekeliruan atau selisih oleh bagian kepegawaian, dalam hal ini adalah melakukan kesalahananinput data pegawai. 
Update data :Sering kali terjadi perubahan data pegawai secara tiba-tiba. 
Relevan:  Keterlambatan dalam pemberian laporan yang diberikan oleh bagian administrasi ke bagian kepegawaian, misalkankenaikan pangkat dan golongan. 

- Analisis Ekonomi / Economy 
Ketika suatu perusahaan ingin merubah sistem kepegawaian yang sudah ada (sistem lama) dengan sistem kepagawaian yang lebih baik dan mudah dalam penggunaannya maka harus membeli sebuah perangkat lunak untuk aplikasi tersebut dengan harga yang relatif mahal. Dikarenakan kesalahan-kesalahan yang dilakukan seperti pada pembahasan yang sudah kita bicarakan diatas, telah kami analisa bahwa Dinas Pendidikan Kab Sleman ini telah melakukan pemborosan yang cukup besar apabila kesalahan dalam hal pencetakan laporan keliru masih sering terjadi. 

- Analisis Keamanan / Security/Control
 Keamanan sistem yang digunakan oleh Dinas Pendidikan Kab Sleman sekarang ini belum aman, karena pencatatan masih menggunakan manual di menggunakan software office dan akses ke komputer semua orang bisamembuka bahkan merubah data-data yang ada. 

- Analisis Efisiensi / Eficiency 
Sistem Kepegawaian yang dilakukan secara manual kurang efisien karena perlu melakukan dokumentasi yang memerlukan banyak waktu dan biaya . 1.2.1.6. Analisis layanan / Service Dalam proses pedataan pegawai masih memerlukan beberapa tahap, sementara jumlah pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sangatlah banyak sehingga menyebabkan antrian panjang . 

- Analisis layanan / Service
Dalam proses pedataan pegawai masih memerlukan beberapa tahap, sementara jumlah pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sangatlah banyak sehingga menyebabkan antrian panjang .

Analisis SRS

Design Pattern - Singleton

Design pattern singleton adalah, konsep yang membatasi instance class hanya satu kali, atau dengan kata lain tidak boleh ada dua object untuk class tersebut.

contoh penerapannya adalah instansiasi class untuk session management pada website. satu user hanya bisa membuka 1x session, dan tidak bisa membuka session lagi hingga user tersebut sudah logout.

source code singleton pattern untuk mengeluarkan output "hello world" (java):


SingleObject.java

public class SingleObject {

   //create an object of SingleObject
   private static SingleObject instance = new SingleObject();

   //make the constructor private so that this class cannot be
   //instantiated
   private SingleObject(){}

   //Get the only object available
   public static SingleObject getInstance(){
      return instance;
   }

   public void showMessage(){
      System.out.println("Hello World!");
   }
}

SingletonPatternDemo.java

public class SingletonPatternDemo {
   public static void main(String[] args) {

      //illegal construct
      //Compile Time Error: The constructor SingleObject() is not visible
      //SingleObject object = new SingleObject();

      //Get the only object available
      SingleObject object = SingleObject.getInstance();

      //show the message
      object.showMessage();
   }
}

hasil program ketika di-run:

Menampilkan design.PNG

Menampilkan Compiled.PNG

Sumber:
https://www.tutorialspoint.com/design_pattern/singleton_pattern.htm

Rabu, 02 November 2016

APSI - Studi Kasus Sistem Informasi PT. Coca Cola Amatil Indonesia


Sekilas Tentang PT. CCAI
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan anak perusahaan The Coca-Cola Company yang memiliki merek dagang Coca-Cola. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah berdiri dan mulai berkiprah dalam industri dalam negeri sejak tahun 1927, dimana pada saat itu bernama De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang kemudian berubah nama menjadi The Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) sejak berubah status menjadi perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal menyebabkan peningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Perubahan nama perusahaan kembali terjadi pada 1993, dimana pada saat itu seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, Australia. PT. DBBC berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI. Hingga saat ini tercatat 11 pabrik Coca-cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia.

Peranan Sistem Informasi dalam Perusahaan
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan yang berusaha untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan sistem informasi dalam strategi pengembangan bisnisnya; Dimana sistem informasi selalu dibutuhkan oleh perusahaan manapun termasuk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia untuk memproses data yang digunakan dalam kegiatan operasional bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang dapat digunakan para manajer untuk membantu pengambilan keputusan.

Pemrosesan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya masih tetap dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan dalam bisnis adalah untuk melakukan proses transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses produksi, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, memperbarui database perusahaan, dan yang paling penting ialah meningkatkan efektifitas operasional perusahaan dan daya serap produk perusahaan dalam pasar.

A. Operational Support System (OSS)
OSS ditujukan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam operasi bisnis perusahaan. Aplikasi ini terbagi dalam sistem yang berbeda. Sistem yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pengelolaan data master dilakukan oleh aplikasi Basis sedangkan domain yang terkait dengan transaksi keuangan dan transaksi ke pemasok dilakukan oleh aplikasi Oracle Finance.
1.       Basis
Aplikasi ini dibangun di atas platform AS 400 sehingga sangat teruji dari sisi kecepatan proses dan keamanan data yang terdiri-dari beberapa modul :
A.      Article Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Total produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia saat ini mencapai 532 produk yang terbagi dalam kelompok produk yang berbeda.
B.      Outlet Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pelanggan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data outlet dalam masing-masing segmen yang berbeda. Total outlet PT. Coca-Cola Amatil Indonesia saat ini mencapai tiga juta dan terbagi dalam 59 segmen yang berbeda.
C.      Order Entry
Modul ini digunakan untuk proses perekaman data transaksi penjualan ke database penjualan.
D.      Sales Accounting & Account Receivable
Modul ini digunakan untuk memposting penjualan dan penerimaan kas pada pelanggan yang tepat ke dalam jurnal piutang.
E.       Inventory Management
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol inventori yang berkaitan dengan barang jadi (finished good) maupun bahan baku (raw material).
2.       Oracle Finance
Aplikasi ini dibangun di atas platform Oracle database yang sudah terbukti dan teruji karena banyak digunakan perusahaan mutinasional yang bergerak di bidang manufaktur maupun keuangan. Beberapa modul yag ada dalam aplikasi ini, antara lain :
A.      Vendor Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pemasok PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data pemasok dengan total pemasok PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mencapai 300 pemasok.
B.      Fixed Asset
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol semua aset yang dimiliki perusahaan.
C.      Purchasing
Modul ini digunakan untuk merekam data pembelian barang termasuk melakukan kontrol terhadap ketersediaan barang sesuai permintaan atau kebutuhan setiap departemen agar operasional perusahaan bisa terjaga.
D.      General Ledger
Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi jurnal dan menghasilkan laporan keuangan seperti neraca, laba-rugi, buku besar, dan jurnal.
B. Management Support System (MSS)
MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

1.       Company Dashboard
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena menyediakan informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan para eksekutif dan manajer. Informasi yang disediakan terdiri-dari beberapa Key Performance Indicator (KPI) semua departmen dan disajikan dalam satu laporan agar memudahkan eksekutif dan manajer dalam proses pengambilan keputusan. Ada sekitar 30 KPI yang terbagi dalam masing-masing departmen yaitu Sales, Marketing, Manufacture, Logistic, IT, dan Customer Service.

2.       Hyperion Essbase
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena memberikan dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan 300 laporan yang bisa digunakan manajer dalam melakukan analisis perkiraan penjualan, supply/demand, ketersediaan stok. Di samping itu, aplikasi ini juga mendukung adhoc reporting dan membantu tim finance dalam perencanaan keuangan dan penentuan anggaran (Financial Planning and Budgeting). Laporan disajikan secara self-service sehingga memudahkan manajer atau analis dalam melakukan pengolahan data tanpa harus melibatkan tim IT.

3.       SQL Server Reporting Service
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena menyediakan informasi dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Aplikasi ini bersifat laporan data operasional seperti data penjualan masing-masing sales office.
Untuk membuat sistem informasi di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, seluruh departemen diharapkan bisa saling bersinergi satu sama lain sehingga memungkinkan antar departmen di perusahaan dapat mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses bisnis yang ada. Oleh kerena itu, dibutuhan Sistem Informasi Terintegrasi atau Enterprise Information System. Pembahasan berikutnya lebih difokuskan pada pemanfaatan Sistem Pengambilan Keputusan dalam menunjang kegiatan operasional bisnis perusahaan terutama bagian pemasaran.

Penerapan DSS di Perusahaan
Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif.
Saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, market share produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatan penjualannya.
Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang didapatkan melalui kerjasama antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung strategi pemasaran.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen pasar yang sesuai sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan kompetitor. Matrik komponen sistem informasi manajemen yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada lampiran. Beberapa aktivitas pada sistem informasi tersebut sebagai berikut :
A.      Aktivitas Input
Aktifitas input dalam aplikasi dilakukan oleh tim master data. Data yang dimasukkan adalah data produk, data pelanggan, data supplier, dan data transaksi penjualan. Pelaksanaan input data tersebut tentu membutuhkan sumber daya berupa hardware dan jaringan seperti monitor, keyboard, mouse, CPU, wireless, dan LAN. Selain itu, sumber daya berupa software juga dibutuhan oleh sistem. Software yang digunakan input data dikembangkan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sendiri dengan memanfaatkan operating system Windows dan Database Management System (DBMS) seperti Oracle Database. Master data officer sebagai SDM memiliki hak akses ke aplikasi untuk input data berupa data produk, data pelanggan, data supplier, dan data transaksi penjualan. Master data officer juga dibutuhkan untuk menjalankan proses lain seperti proses data cleansing sebelum data tersebut bisa diolah ke proses selanjutnya, yaitu proses penggalian data (data mining).
B.      Aktivitas Pemrosesan
Aktivitas proses pengolahan data dalam aplikasi membutuhkan sumber daya hardware dan jaringan berupa network server, monitor, CPU, keyboard. Kebuthan server untuk aktivitas ini juga memerlukan memory minimal 200 GB, media penyimpanan 10 TB, dan CPU 16 core. Selain itu, kebutuhan software untuk pemrosesan data dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operating system Windows dan Oracle Database. Business Intelligence Specialist dan Database Administrator (DBA) tentunya dibutuhan untuk memonitor apabila terjadi kendala saat pemrosesan data berlangsung.
C.    Aktivitas Output
     Semua proses yang dilakukan selama aktivitas input dan pengolahan data dilakukan oleh aplikasi dan akan memberikan output berupa report dengan jangka pelaporan tertentu. Pada bagian ini, setiap proses telah menggunakan sistem informasi manajemen. Mesin yang digunakan berupa network server, monitor, keyboard, mouse, CPU, printer. Media yang dibutuhkan adalah jaringan internet, LAN, email, serta kertas untuk mencetak laporan.
         Kebutuhan software digunakan untuk mengolah dan menampilkan data menjadi informasi yang representative berupa tabel, grafik, indikator-indikator. Dalam hal ini software yang digunakan berupa Oracle Business Intelligence Enterprise Edition. Dengan menggunakan konsep self-service, pengguna tidak perlu lagi menggantungkan tim IT untuk menyediakan laporan yang dibutuhkan. SDM yang terlibat terdiri-dari manajer pemasaran, manajer penjualan, tenaga pemasaran, dan tenaga penjualan. Produk informasi yang dihasilkan terdiri-dari Market Share Summary Report, Market Basket Analysis Report, Market Share PT. Coca-Cola Amatil Indonesia vs Other Companies, Store Ranking Summary Report, Retail & Sales Price Chart Report.

Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manajemen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

Informasi mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat membantu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dalam melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi tersebut dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk minuman dengan kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga terhadap kuantitas penjualan, terutama apabila ternyata produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia banyak dikonsumsi atau ditargetkan untuk konsumsi individu maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah ke bawah.

Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh distributor, seperti program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di dalam Matahari Grup dengan adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi mengenai profil konsumen dan barang yang dibeli kemudian dianalisis untuk mendapatkan korelasi pola konsumsi dan profil demografi pelanggan berdasarkan data input MCC.

Aktivitas Pengendalian
Kegiatan ini merupakan bagian evaluasi yang dilakukan pihak manajemen terkait dengan penilaian kinerja masing-masing bagian dalam proses bisnis. Software yang dipergunakan berupa Microsoft SQL Server Reporting Service dengan prosedur yang dilakukan adalah melakukan monitoring KPI terhadap laporan yang dihasilkan secara periodik. Produk informasi yang dihasilkan berupa informasi Data Quality dan Data Cleansing Report, Key Performance Indicator dari hasil output informasi aplikasi dengan kondisi aktual yang terjadi di pasar.

Peranan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu, efisiensi kegiatan operasional perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Beberapa keuntungan lain yang diperoleh dari penerapan DSS bagi proses bisnis di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai berikut.

Mengoptimalkan penentuan tata letak penempatan kulkas di outlet
Perusahaan melakukan investasi miliaran rupiah di kulkas (Cold Drink Equipment) tentunya mengharapkan adanya return yang sepadan atau melebihi nilai investasi tersebut. Optimalisasi penempatan kulkas sudah selayaknya dilakukan agar mudah dijangkau oleh konsumen.

Membantu perusahaan dalam melakukan forecasting.
Proses forecasting pasti memerlukan indikator yang lain seperti tren penjualaan perusahaan dan faktor eksernal seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan terkait penggunaan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, pentingnya peranan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah memberikan kemudahan dalam memproses data atau informasi bagi manajemen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia khususnya marketing dan research and development (R&D). Selain itu, DSS membantu dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan dengan data yang tersedia, serta mampu menyajikan berbagai alternatif. Kemampuan DSS ini dapat dimanfaatkan untuk menyediakan bukti tambahan sebagai penjelasan dalam memperkuat posisi manajemen terhadap penentuan strategi marketing dan produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia di pasar. Penerapan DSS yang dilakukan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia pun dapat meningkatkan produktivitas dan kontrol implementasi dari manajemen.

Penggunaan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki peranan penting dalam mendukung proses pengambilan keputusan khususnya di divisi marketing. Berbagai manfaat yang dirasakan manajemen diantaranya mendukung program promosi pemasaran, membantu penterasi pasar dan memahami prilaku konsumen, mengoptimalkan penentuan tata letak, dan membantu perusahaan dalam melakukan forecasting. Potensi resiko aplikasi DSS ini terjadi apabila perusahaan sulit mendapatkan data eksternal dari outlet karena data merupakan komponen utama dan vital dalam pemanfaatan DSS ini. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan kerjasama dengan outlet seperti membagi hasil pengolahan data sehingga outlet dapat merasakan manfaat yang sama.

Struktur PT CCAI


Visi dan Nilai PT CCAI - dikutip dari website PT. CCAI

Visi dan Nilai-Nilai kami merupakan haluan aktivitas dan landasan budaya kami di CCAI. Kami memberikan arah dan tujuan yang jelas untuk karyawan, menginspirasi mereka untuk senantiasa meraih peluang, tumbuh dan berinovasi, berkolaborasi sebagai tim dan berpikir kreatif.



  •  Visi kami adalah menciptakan berjuta momen kebahagiaan dan peluang sehari-hari -- inilah yang menyatukan tujuan kami, di mana pun kami berada.
  •  Nilai-nilai kami adalah berterus terang dan terbuka, fokus pada hari ini dan esok, mengambil inisiatif dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
Sumber :
http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/12/12/paper-sistem-informasi-manajemen/
https://www.academia.edu/11916937/Makalah_Organisasi_PT_Cocacola_Amatil_Indonesia
http://ikhsanfahrielectrical.blogspot.co.id/2016/05/laporan-kerja-praktek-tugas-khusus.html
https://www.scribd.com/doc/72321888/Struktur-Organisasi-Coca-Cola

Minggu, 16 Oktober 2016

Class Diagram and CRC for Bank Queue System


1. Use Case




2. Class Diagram


3. CRC





























4. Check Realization

use case-------------class realization













5. Sequence Diagram

a. customer

b. banker

6. Component diagram















7. Deployment diagram















8. Source Code

dapat didownload di:
Download Link


Class Diagram and CRC for Bank Queue System


1. Use Case




2. Class Diagram


3. CRC





























4. Check Realization

use case-------------class realization












5. Sequence Diagram

a. customer

b. banker

6. Component diagram













7. Deployment diagram



8. Source Code

dapat didownload di:
Download Link


Visi Misi dan SOP PT. Pertamina



Visi: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Misi: Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan sebagai perusahan milik Negara (100% saham dimiliki Negara) turut melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi serta niaga energi baru dan terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi.

Struktur perusahaan PT. Pertamina:



SOP (Standard Operational Procedure) PT. Pertamina:


Konsumen dapat mengenali SPBU PASTI PAS! melalui beberapa cara
1. Lihat logo dan sertifikat PASTI PAS!: logo akan pada kantung kiri operator sedangkan sertifikat PASTI PAS! dapat dilihat dalam kantor SPBU
2. Rasakan pelayanan operator: operator akan mengucapkan selamat pagi/siang/malam, menunjukkan angka nol, dan mengucapkan terimakasih dengan ramah
3. Temukan melalui website ini: fungsi Lokasi SPBU menyediakan daftar SPBU PASTI PAS! lengkap dengan lokasi, foto, dan deskripsi singkat produk dan pelayanan yang tersedia.

Minggu, 02 Oktober 2016

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) PT. Pertamina Persero

ANALISIS SWOT TERHADAP PT. PERTAMINA (PERSERO)



A.Strength (Kekuatan)

Kekuatan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):

1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi

Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional. Diantaranya produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.

2. Memiliki pelayanan yang baik

Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.

3. Sumber daya manusia yang handal

SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah profesional di bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji. Selain itu pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya.

4. Pengalaman di bidang migas

PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968. Dengan pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi salah satu nilai tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional berhubungan dengan dunia migas menjadikan PERTAMINA cukup disegani dibidang migas.

5. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi

Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian yang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi.



B. Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):

1. Kurangnya modal

Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen membangun kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan tersebut.

2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja

Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.

3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan

Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan penggunaannya tidak maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.

4. Jumlah armada yang kurang

Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi dapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada sekarang ini.
5.    Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan.



C. Opportunities (Peluang)

Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):

1. Pasar bisnis yang masih tinggi

Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini membuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi gejolak harga.

2. Harga jual yang murah

PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan untuk menguasai pasar migas di Indonesia.

3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi

Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang belum tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk meningkatkan penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.

4. Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan premium.

5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)

PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan yang kurang baik dan mengubah Image yang tertancap dibenak konsumennya, menjadikan Konsumennya menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT. PERTAMINA (Persero).



D. Threats (Ancaman)

Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):


1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM

Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan pasar PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan PERTAMINA menjadi berkurang.

2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah Indonesia.

Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang mempunyai dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan minyak mentah yang kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.

3. Pengaruh Intervensi

Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional, maka adanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi manajemen strategis seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.

4. Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal ini akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.

5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas) memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.